SONETA MUSIM BUNGA

Barangkali sudah agak terlewat untuk aku bercerita tentang pesta buku yang lepas. Namun, apa yang terkesan padaku ketika pesta buku pada kali ini ialah terhadap sebuah buku puisi Pak Samad yang sempat aku beli di gerai Wira Bukit. Puisi yang terkandung di dalam buku yang diberi nama 68 SONETA POHON GINKGO, adalah buah tangan terbaru Pak Samad yang dihasilkan lewat kenangan kunjungannya ke Korea dahulu.

Aku sangat terkesan dengan puisi-puisi yang tamat kukhatamkan pembacaannya sejam selepas membelinya itu sangat menggugah diri ini untuk mengasilkan sebuah puisi yg mempunyai laras rima yang sama. Aku sememangnya mengkagumi puisi-puisi Pak Samad, dan kerana itu mendorong aku untuk terus menguliti puisi-puisinya. Dan 68 SONETA POHON GINKGO adalah koleksi yang sangat baik untuk diteliti, bukan hanya untuk dijamah serasanya, tetapi ditekuni laras rima dan suku katanya...

Pohon ginkgo: Menarik untuk santapan mata sedamainya membenihkan soneta-soneta musim bunga

SONETA BUAT KEKASIH

Telah kusemai bebenih kasih
di batas waktu bertunas di kalbu
di ladang usia perkebunan kasih
tumbuh menjadi sepohon rindu.

Sepohon rindu di perdu hati
berdahan cinta bunganya indah
akar melilit sepotong mimpi
takwa merimbun bertahun sudah.

Bertahun sudah kucari-cari
ketemu damai seluruh raga
kutagih Kekasih cinta abadi
setulus rasa di laman jiwa.

Di laman jiwa kutitip sejati
sekalung cinta pada-Mu Illahi.

PWTC,
Kuala Lumpur